DIKETIK BERDASARKAN KISAH NYATA
(Bacaan bagi pelaut dunia maya)
Di era touchsreen ini, ketika berhadapan dengan computer yang bisa
dilipat plus dilengkapi fasilitas internet maka kebanyakan makhluk akan
menjadi lupa daratannya karena bertemu teman lama atau kenalan baru d
daratan lain.
Begitu pula denganku semalam, produksi
melatonin sepertinya sedang mencapai puncak, maklum saja waktu hampir
tengah malam. Kedua pupil serasa ingin segera mengatup, tapi apalah daya
aku harus menyelesaikan semua tugas ini. Tugas menyelesaikan 1 tahap
hidup ini kukerjakan sambil berselancar di jejaring facebook. Baru
sadar ternyata di tengah pergantian hari aku lupa belum makan dan mandi.
Kuputuskan rehat sejenak menyimpan semua file dan meninggalkan status
“Mandi dulu ach… seger..seger…”
Sssst…..beberapa
detik kemudian ringtone angklung pertanda sebuah pesan masuk berdering,
lalu kubaca “ Jam segini kok gi mandi?hehe” .
Hwaaa….ada yang
komen statusku langsung lewat sms… Ku cek kembali list facebook yang on
line tapi tak kulihat namanya. Lalu ku balas sms itu dengan
senyum-senyum.., senyum lucu, senyum aneh, senyum penuh makna, senyum
penuh cerita sebuah peristiwa sejarah…..
Terik lazuardi
yang cukup terang siang itu membuat peluh mengucur ketika pulang dari
SMP yang jaraknya jalannya tak ada 100m. Sesampai di kamar hendak segera
lepas seragam basah yang kukenakan tapi lirikan mataku tertuju pada
sebuah amplop panjang berprangko yang ada di atas meja belajar. Kuraih
amplop itu bagian depan bertuliskan
Kepada : Silvia N.
Jl………………Gg……………. Jepara –Jateng
Sedangkan bagian belakangnya bertulis
Dari : Angga P.
Jl……………….. Salatiga
Bingung
nian aku dibuatnya, surat dari siapa ini? Aku tidak mengenal nama
pengirimya, Apa mungkin salah kirim? Tapi nama dan alamatku benar.
Rasa
penasaran mengalahkan niat ganti baju putih biru yang masih kukenakan
lalu menyobek amlop itu dan membaca dengan seksama surat yang ditulis
tangan sebanyak 5 lembar folio itu!!!
Akhirnya aku mengerti kalau
pengirim surat itu juga tidak mengenalku, dia mengetahui tentang aku
dari berita sebuah Koran yang diterbitkan beberapa hari sebelumnya.
Konon waktu itu aku sering diwawancara wartawan dan wajahku nampang
dikoran ( Hmm…yang jelas berita bagus, serasa jadi artis oei…hahaha).
Dia ingin berkenalan denganku dan menjadi SAHABAT PENA….
Sejak
surat pertama itu pak pos jadi sering singgah kerumahku, aku juga jadi
mondar-mandir mengayuh sepeda menuju kantor pos, bisa sampai 4 kali
sebulan. Surat itu selalu ditulis tangan dengan Panjang x Lebar =
Luuuaaas..(Lho ko jadi rumus!), bertukar kisah harian ABG menjalani
hidupnya dan cita-citanya kelak, sesekali bertukar foto masing-masing
atau foto perjalanan dari sebuah petualangan….
Seiring
waktu kami berganti seragam putih abu-abu… Surat itu mulai jarang
terkirim ketika aku mulai punya HP. surat itu kami ganti dengan telpon.
Angga meneloponku dari telpon rumahnya. Kami pun berganti status SAHABAT TELPON…
Namun tak lama setelah itu Angga juga punya HP, sejak itulah kami tak
lagi jadi sahabat pena karena tak pernah lagi berkirim surat, tapi kami
mengikuti perkembangan jaman dengan jadi SAHABAT SMS….
Selepas
tamat SMA aku hijrah ke Semarang melanjutkan kuliah program pendidikan
di sebuah universitas negeri, berbeda dari cita-cita yang dulu pernah
kuceritakan padanya. Tapi letak kampusku juga malah lebih dekat
dengannya yang dulu bekerja di Ungaran. Walau jarak Gunung pati-Ungaran
jauh lebih dekat dari Jepara-Salatiga namun belum pernah kulihat wujud
nyatanya. Pernah waktu itu aku lagi di salatiga dan meneleponnya tapi
ternyata dia habis kecelakaan sehingga tak bisa menemuiku. Dan sekali
lagi kami hanya terus mengikuti perkembangan dan menjadi SAHABAT DUNIA MAYA….karena sekarang Angga malah sudah pindah kerja ke Balikpapan dan aku masih di Semarang
Begitulah
bagi kami dunia maya itu nyata. Bukan hanya sekedar berkenalan antah
brantah , terus menerus chatting lalu kopdar… Kami memang tidak setiap
hari komunikasi bahkan jarang hanya 1-3 bulan sekali. Namun itu sudah berlangsung selama hampir 12 tahun, tentunya bukan waktu yang sebentar mempertahankan kawan yang sampai detik ini kami belum pernah sekali pun bertemu padahal telah banyak kisah cita, cinta dan masa depan yang kami saling lewati dan tuturkan. …
Semalam Angga bilang “Kapan ya kita bisa ketemu?” . Yeah…semoga saja suatu saat keinginan kami bisa bertemu bisa terwujud…
Semarang, 29 Desember 2011 pukul 12:59 WIB