Minggu, 29 Juni 2014

DUNIA MAYA ITU NYATA

DIKETIK BERDASARKAN KISAH NYATA
(Bacaan bagi pelaut dunia maya)


Di era touchsreen ini, ketika berhadapan dengan computer yang bisa dilipat plus dilengkapi fasilitas internet maka kebanyakan makhluk akan menjadi lupa daratannya karena bertemu teman lama atau kenalan baru d daratan lain.

Begitu pula denganku semalam, produksi melatonin sepertinya sedang mencapai puncak, maklum saja waktu hampir tengah malam. Kedua pupil serasa ingin segera mengatup, tapi apalah daya aku harus menyelesaikan semua tugas ini. Tugas menyelesaikan 1 tahap hidup ini kukerjakan sambil berselancar di jejaring facebook.  Baru sadar ternyata di tengah pergantian hari aku lupa belum makan dan mandi.  Kuputuskan rehat sejenak menyimpan semua file dan meninggalkan status
“Mandi dulu ach… seger..seger…”
Sssst…..beberapa detik kemudian ringtone angklung pertanda sebuah pesan masuk berdering, lalu kubaca “ Jam segini kok gi mandi?hehe”  .
Hwaaa….ada yang komen statusku langsung lewat sms… Ku cek kembali list facebook yang on line tapi tak kulihat  namanya. Lalu ku balas sms itu dengan senyum-senyum.., senyum lucu, senyum aneh, senyum penuh makna, senyum penuh cerita sebuah peristiwa sejarah…..

Terik lazuardi yang cukup terang siang itu membuat peluh mengucur ketika  pulang dari SMP yang jaraknya jalannya tak ada 100m. Sesampai di kamar hendak segera lepas seragam basah yang kukenakan tapi lirikan mataku tertuju pada sebuah amplop panjang berprangko yang ada di atas meja belajar.  Kuraih amplop itu bagian depan bertuliskan
Kepada : Silvia N.
Jl………………Gg……………. Jepara –Jateng
Sedangkan bagian belakangnya bertulis
Dari : Angga P.
Jl……………….. Salatiga
Bingung nian aku dibuatnya, surat dari siapa ini? Aku tidak mengenal nama pengirimya, Apa mungkin salah kirim? Tapi nama dan alamatku benar.

Rasa penasaran mengalahkan niat ganti baju putih biru yang masih kukenakan lalu menyobek amlop itu dan membaca dengan seksama surat yang ditulis tangan sebanyak 5 lembar folio itu!!!
Akhirnya aku mengerti kalau pengirim surat itu juga tidak mengenalku, dia mengetahui tentang aku dari berita sebuah Koran yang diterbitkan beberapa hari sebelumnya. Konon waktu itu aku sering diwawancara wartawan dan wajahku nampang dikoran ( Hmm…yang jelas berita bagus, serasa jadi artis oei…hahaha). Dia ingin berkenalan denganku dan menjadi SAHABAT PENA….

Sejak surat pertama itu pak pos jadi sering singgah kerumahku, aku juga jadi mondar-mandir mengayuh sepeda menuju kantor pos, bisa sampai 4 kali sebulan.  Surat itu selalu ditulis tangan dengan Panjang x Lebar = Luuuaaas..(Lho ko jadi rumus!), bertukar kisah harian ABG menjalani hidupnya  dan cita-citanya kelak, sesekali bertukar foto masing-masing atau foto perjalanan dari sebuah petualangan….

Seiring waktu kami berganti seragam putih abu-abu… Surat itu mulai jarang terkirim ketika aku mulai punya HP.  surat itu kami ganti dengan telpon. Angga meneloponku dari telpon rumahnya. Kami pun berganti  status  SAHABAT TELPON… Namun tak lama setelah itu Angga juga punya HP, sejak itulah kami tak lagi jadi sahabat pena karena tak pernah lagi berkirim surat, tapi kami mengikuti perkembangan jaman dengan jadi  SAHABAT SMS….

Selepas tamat SMA aku hijrah ke Semarang melanjutkan kuliah  program pendidikan di sebuah universitas negeri, berbeda dari  cita-cita yang dulu pernah kuceritakan padanya. Tapi letak kampusku juga malah lebih dekat dengannya yang dulu bekerja di Ungaran. Walau jarak Gunung pati-Ungaran jauh lebih dekat dari Jepara-Salatiga namun belum pernah kulihat wujud nyatanya. Pernah waktu itu aku lagi di salatiga dan meneleponnya tapi ternyata dia habis kecelakaan sehingga tak bisa menemuiku.  Dan sekali lagi kami hanya terus mengikuti perkembangan dan menjadi SAHABAT DUNIA MAYA….karena sekarang Angga malah sudah pindah kerja ke Balikpapan dan aku masih di Semarang

Begitulah bagi kami dunia maya itu nyata. Bukan hanya sekedar berkenalan antah brantah , terus menerus chatting lalu kopdar…  Kami memang tidak setiap hari komunikasi bahkan jarang hanya 1-3 bulan sekali. Namun itu sudah berlangsung selama hampir 12 tahun, tentunya bukan waktu yang sebentar mempertahankan kawan yang sampai detik ini kami belum pernah sekali pun bertemu padahal telah banyak kisah cita, cinta dan masa depan yang kami saling lewati dan tuturkan. …
Semalam Angga bilang “Kapan ya kita bisa ketemu?” . Yeah…semoga saja suatu saat keinginan kami bisa bertemu bisa terwujud…

 Semarang, 29 Desember 2011 pukul 12:59 WIB

Tidak ada komentar:

Posting Komentar